AGAMA BUDDHA

AGAMA BUDDHA 


 Makalah ini Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Agama- Agama 
Disusun oleh :
 Puji Hartati (12540069) 
Nur Arifin (12540058)
 Affa Fatuhrahmah (125400) 
Ni’matus Solihah (12540045)
 Muhammad Idris Jamalullah (12540088 ) 
Indra Munawwar (12540078) 
M. Ihsan hakiki (125400 

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA 
FAKULTAS USHULUDDIN, STUDI AGAMA DAN PEMIKIRAN ISLAM
 UNIVERSITAS NEGERI SUNAN KALIJAGA 
YOGYAKARTA 2013 



 BAB I PENDAHULUAN 

A. LATAR BELAKANG 
Latar belakang dari judul yang kelompok kami ambil adalah kelompok 1 (satu) ingin mengetahuai kapan munculnya Agama Budha ini, tentang apa yang dimaksud dengan Agama Budha dan bagaimana cara Agama Budha melakukan Ritual- ritual yang mereka anggap percayai. Disini juga bagaimana Agama Budha itu menggambarkan tentang Makna dan Tujuan hidup yang menawarkan intrrprestasi Kontemporer tentang pencerahan bagi Agama yang sangat Fundamental menutrut Ajaran- ajaran yang berasal dari perjalanan Sidharta Guatama yang mana disini mempunyai beberapa jalan yang dianggap Mulia bagi Umat yang memeluk Agama Budha, ada Enam (6) Paramita dan ada beberapa Hukum sebab diuraikan mengenai Agama Budha. Ingin mengetahui ajaran- ajaran Agama Budha yang tidak bertitik- tolak dari Tuhan dan Hubungannya dengan Alam semestadan seluruh Isi keaadannya, termasuk Manusia, tetapi dari keadaan manusia yang yang dihadapinya dalam kehidupan sehari- hari, terutama tentang tata Susila yang harus dijalani Manusia agar terbebas dari linkaran dukkha yang selalu mengiringi Hidupnya.Dengan banyaknya ajaran- ajaran yang berkembang , banyak pula para Ilmu Agama memepertanyakan Apakah Agama Budha dapat dipandang sebagai Agama atau hanya sebagai Aliran Filsafat. Ajaran Buddha dibawah oleh Guatama bahwasanya Agama Buddah tidak hanya dipandang sebagai Agama atau Filsafat saja , akan tetapi pengertian dari semua itu merujuk pada arti Agama dan Filsafat akan tetapi semua itu mencangkup fenomena yang terdapat di Alam semesta. Yang mana ajaran Buddha menekankan pada bagaimana Orang- orang yang menganut Agama Buddha memahami Buddha, adapun perkembangan yang ada bahwasanya Buddha itu mengajarkan atau mengkaitkan pula dengan Masalah Ketuhanan yang mana merupakan salah satu ciri ajaran Agama Buddha. Ajaran yang ada di Buddha yaitu, dharma yang mana ajaran ini membicarakan tentang masalah- masalah yang dihadapi Manusia dalam kehidupan, baik dengan ciri manusia itu sendiri maupun yang berhubungan dengan Tuhan dan beserta Alam Semesta beserta isinya. Selanjutnya yaitu ajaran Sangha, selain mengajarkan bagaimana umat Buddha memandang sangha sebagai pasamuan para bikkhu, juga yang mana berkaitan dengan umat Buddha yang menjalankan Dharmanya, dan juga dengan pertumbuhan dan perkembangan Agama Buddha , baik di tempat kelahiran maupun ditempat- tempat Agama Buddha berkembang. Berdasarkan paparan- paparan diatas, uraian dalam pembuatan Makalah ini kami dari kelompok satu akan mencoba membahas mengenai Agama Buddha dari ketiga pokok ajaran- ajaranya dengan penggambaran sekilas, tidak begitu mendalam, akan tetapi kami mengharapkan dapat memberikan gambaran yang agak lengkap tentang Agama Buddha yang kita pelajari. Bagi para teman- teman yang ingin mendapatkan pengertian Agama Buddha lebih mendalam, silakan teman- teman mengikiti atau ikut serta dalam diskusi yang akan kelompok satu bahas secara lebih mendalam mengenai Agama Buddha. Dan dapat juga membaca buku- buku yang ada diperpustakaan di kampus UIN maupun perpustakaan yang ada di sekitar kita, kami kelompok satu membuat Makalah ini banyak memakai Buku sebagai rujukan untuk mengetahui lebih luwes. 

B. RUMUSAN MASALAH 

a. Apa Asal- usul Agama Buddha dan Pengertian Buddha ? b. Apa ajaran- ajaran pokok dari Agama Buddha? c. Bagaimana Prefektif topologi atau klasifikasi tentang Agama Buddha terhadap Agama yang lain? 

C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH 

Adapun tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah supaya dapat memahami tentang apa itu Agama Buddha yang ada di masa sekarang baik dari penjuru Dunia dan terutama di Indonesia, dan apa- apa saja yang dipelajari oleh Agama Buddha , terutama dari kelompok satu, sangat ingin mengetahui tentang ajaran- ajaran yang merupakan sebuah kepercayaan yang dianut oleh para Orang- orang yang memeluk atau memahami tentang Agama Buddha ini. Dan apa ritual- ritual yang dilakukan oleh para pemeluk Agama Buddha itu. Dengan adanya pembuatan Makalah dari kelompok satu ini kita semuadpat mempelajari tentang Agama Buddha. Mudah- mudahan dengan adanya Makalah yang berjudul Sejarahy- sejarah Agama kita semua bisa sering dan dapat berbagi cerita dan pengalaman yang teman- teman ketahui mengenai judul Makalah ini yang membahas tentang Agama Buddha secara detail dan terperinci.

 D. BATASAN MASALAH

 Disini kami kelompok satu hanya membahas tentang Agama Buddha yang mana, kami hanya membatsi masalah yang kami angkat sebagai judul yaitu sekedar memahami tentang apa itu Agama Buddha yang kelompok satu ketahui.

 BAB II PEMBAHASAN 

Agama Buddha yang telah tercangkup dalam Buku yang berjudul Agama- agama Dunia tercangkup dalam sebuah Istilah Dharma Bahasa Sansekerta atau yang sering disebut Dhamma yang artinya Pali yang mana nama ini merupakan Inti dari seluruh ajaran Buddha Guatama. Secara Etimilogi , perkataan Buddha berasal dari “Buddh” , yang berarti bangun, bangkit, dan dapat pula berarti pergi dari kalangan Orang bawah atau yang sering kita sebut Orang Awam. Yang mana secara Etimologi ini terdapat kata kerjanya “Bujjhati” , yang juga mempunyai arti bangun, atau yang mendapat pencerahan, memperoleh, mengetahui, mengenal, atau mengartikan. Dari beberapa arti- arti secara Epitemoslogi ada beberapa pengertian tentang perkataan Buddhayang mana mempunyai beberapa pengertian seperti: • Orang yang mempunyai kebijakan yang sempurna • Orang yang sadar Spiritualnya • Orang yang bersih dari kotoran Batin dan Dosa ( kebencian), • Lobha (serakah) dan • Moha atau kegelapan Dari beberapa pengertian yang dipaparkan diatas tanpaklah bahwa Buddha itu bukan nama Diri, melainka suatu Orang yang dapat menciptakan sesuatu Spiritual tertentu, yang mana dalam pengertian menurut istilah Buddha adalah dharma yaitu telah mencapai pencerahan dan kesadaran ataupu penerangan tertinggi. Selain Guatama mendapatkan gelar Buddha ia juga mendapatkan gelar Bhagava ( Orang yang menjdikan diri sendi sebagai Guru tanpa ada yang mengajar sebelumnya), ia juga termasuk Orang yang terpilih yang mana ia yaitu Orang yang, sakya mimi ( Petapa dari suku sakya), sakya-summa (Singa dari suku sakya), Sugata (Orang yang datang dan selamat), svarta-sidha (Orang yang terkabul semua permintaanya), dan Thatagata (Orang yang baru datang). Buddha Guatama Dilahirka dari Rahim Dewi Mahayana sekitar Tahun 500 S.M. di Taman Lumbini kerajaan Kapilawastu, India Utara sekitar 100 Mil dari Benares. Ayahnya Soaddhodana, adalah merupakan Seorang Raja kecil yang yang berasal dari suku yang memerintah suku Sakya. Ketika Buddha datang keIndia maka Kerajaan- kerajan yang ada diIndia terpecah belah karena pada masa itu semua ingin menguasai Masyarakat dalam bidang Sosial Politik maupun Moral Keagamaan. Dalam bidang kehidupan banyak timbul kekacauan dalam segi pemikiran , yang mana timbulnya perdebatan mengenai Teologis, apa Roh itu, bagaimana Manusia setelah Mati, bagaimana cara mencapainya dan sebagainya. Dan pada akhirnya lahirlah Aliran – aliran yang menggambarkan tentang Upacara- upacara tentang Brahmana, adapun Aliran- aliran tersebut adalah : a. Aliran Carvaka yaitu, aliran yang menjelaskan kaum brahmana dan beranggapan bahwa yang ada hanya Jagad (loka), dan tidak ada sesuatu yang ada diatas sesudah sehingga sering disebut lokayata. b. Aliran Tithia yaitu, aliran ini mengakuai adanya Roh yang kekal dan mempunyai sifat bahagia yang dilahirkan berulang kali kedalam tubuh Manusia dan dari Tubuh Manusia kembali ketubuh Manusia lain yang lebih Rendah. Kelahiran Buddha sebagaimana kelahiran manusia, yang mana digambar- gambarkan di Naskah- naskah Mahalaya, diliputi dengan legenda yang melambangkan kebesaran dan kesucian. Setelah lahir dengan adanya Dongeng dan keajaiban itu, kemudian Guatama hidup sebagai Putra Raja Suddona di Kapilawastu sampai ia pada pencerahan. Secara garis besar tentang kehidupanya dibagi menjadi Empat periode yaitu: 1. Buddha sebagai Pangeran Siddarta Pada periode ini dimulai saat kelahiran Guatama hingga Ia berusia 29 Tahun. Disini timbullah sebuah Ramalan bahwasanya Ia akan menjadi penakluk Hidup yang sangat sempurna sejati, dan menjadi Buddha. 2. Siddharta Guatama sebagai Petapa Setelah berdiam selama Tujuh Hari Tujuh Malam ditepi Sungai Anoma, petapa Guatama menuju Rajagraha, Ibu Kota Kerajaan Magaddha. Pada saat Ia ada disinilah Ia belajar atau Berguru kepada dua Orang Brahman yang termaysur , Alakalama dan Udnaka Ramaputra. 3. Mendapat penerangan tertinggi dan menjadi Buddha Setelah Ia Duduk melakukan Medsiasi yang terdapat dipoin 1 dan 2 Guatama berturut- tutut mendapatkan penerang tertinggi yaitu: a. Pengetahuan tentang kehidupan atau mengetahui proses kelahiran kembali ( pubbenivasanussasti) b. Pengetahuan dari Mata Dewa atau Mata Batin (dibacakkhu) c. Pengetahuan bahwa timbul dan lenyapnya bentuk- bentuk dari berbagai macam kehidupan, yang baik maupun yang Buruk t6ergantung pada perbuatan masing- masing (cuti upapatana) d. Pengetahuan tentang padamnya semua kecenderungan (asvakkha-yanana) dan menghilangkan ketidak tahuan (avadya) 4. Mengajarkan buddha Setelah Buddha diam tentang pemikiran atau pengetahuanya maka timbul dan muncullah untuk mengajarkan Dharma yang didapatnya itu kepada Orang lain. Namun Ia sangat bimbang karena Dharma yang didapatkanya sangat dalam, sukar untuk dilihat, sulit diterangkan,atas pengertian akal, halus dan Gawat dan hanya dapat diterima oleh para arif Bijaksana. Pada awalnya Ia sangat bimbang dan takut untuk mengajarkanya , akan tetapi demi menolong Orang Didunia dan semua Mahluk yang mendiaminya sehingga Ia memutuskan Untuk mengajarkan dharma tersebut dengan pernyataan: “ tidaklah pintu kesucian bagi mereka yang bertelinga dan yakin”. 

B .SEJARAH PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA 

a. Agama Buddha di India 1. Masa perkembangan Awal Setelah beberapa Minggu BuddhaWafat , segeralah ada pebedaan pendapat dari kalangan pengikutnya karena dia tidak meninggalkan Ajaran yang tertulis dan tidak menunjukan Orang sebagai penggantinya. Pada masa ini belom banyak diketahui tentang perkembangan Agama Buddha di India, terutama pada saat Raja Kaloska meninggal Dunia. Pada saat Raja Asoka muncul dari Dinasti Maurya, sekitar 272 S.M. maka Agama Buddha memperlihatkan Perkembanganya yang sangat pesat keseluruh India. 2. Masa Kekuasaan Raja Asoka Asoka merupakan Kerajan dari panglima perang yang berhasil meluaskan kekuasaan hampir keseluruh India. Tetapi selesai memeluk Agama Buddha, ia menyesali perbuatannya itu, dan setelah ia bertobat dan percaya dengan Agama Buddha Ia menyebar Luaskan dan mengembangkan Agama yang di peluknya disamping usaha- usaha lain yang untuk meningkatkan kesejahterakan Rakyatnya. Setelah Asoka Wafat pada Tahun 233 S.M. Kerajaan berpecah belah dan setelah itu pada Tahun 158 S.M. kekusaan dinasti Muarya diganti dengan Dinasti Songa, pada masa Dinastinya banyak tedapat Perkembangan- perkembangan agama Buddha yang berubah, salah satunya Agama mengutamakan pemujaan dan sesuai dengan Aliran keagamaan kebanyakan yang diyakini Orang India pada saat itu, sehingga berkembang dan meluas kesemua kalangan Rakyat Kecil tetapi dangkal segala- galanya, dan Agama Buddha mendorong Tinggi tumbuhnya pemikiran dalam bidang metafisika dan Filsafat. Perkembangan Buddha tidak terlepas dari peranan dari Tokoh- tokohnya seperti Asvaghosa, Cantideva, Nagarjuna, Aryasanga, dan Arya Dewa. Dan adapun Kitab- kitab yang ditulis sama mereka diantaranya kitab Madyamika karangan Nagarjuna, dan setiap Tokoh mempunyai Aliran masing- masing yang memegang teguh Ajaran- ajaran pokok mengenai Buddha. 3. Kemunduran Agama Buddha Pada Abad ketujuh agama mengalami Kemerosotan semakin luas diIndia. Diantara lain disebabkan adanya serangan dari bangsa Hun putih dari Utara, banyak menghancurkan tempat peribadatan Agama Buddha. Usaha untuk mengatasi kemunduran juga ada seperti yang dilakukan oleh Kaisar Hasya (606- 647 M.) akan tetapi kemunduran tersebut sudah tidak dapat dicegah lagi. Namun , kemunduran Agama Buddha tersebut dapat juga dipandang sebagai kesempatan untuk Agama Buddha berkembang diluar dari pada India, baik dari semua Aliran yang ada dalam ajaran Agama Buddha tersebut. b. Agama Buddha diluar India 1. Agama Buddha diCina Agama Buddha muncul di Cina tidak begitu pasti akan tetapi datangnya Buddha di Cina yaitu, pada kekaisaran Ming Ti (58-76 M). Pada periode awal perkembang Agama Buddha banyak didirikan Wihara- wihara dan dilakukanya menerjemahkan Naskah- naskah ajaran Agama Buddha kedalam Bahasa Cina. Agama Buddha terjadi di Cina pada Abad ke-7 sampai ke-9. Aliran Agama Buddha di Cina, aliran Chan atau dahaya (527-536 M), aliran Viyana (597-667 M), dan aliran Ching-t’u. 2. Agama Buddha di Jepang Agama Buddha masuk ke jepang pada Tahun 853-552 M. Ketika kerajaan kecil Korea mengirimkan sebuah Delegasi pada Kaisar Jepang pada saat itu. Tokoh utama dalam penyebaran Agama Buddha di Jepang adalah Pangeran Shotoku Thaisi (547-621 M), yang mana peran Agama Buddha disini sama dengan peran Agama Buddha pada Kerajaan Asoka di India, masuk keJepang pada Abad ke-13 dan juga banyak terdapat Aliran yang dipahami oleh Masyarakat Jepang pada saat itu. 3. Agama Buddha di Thailand Agama Buddha masuk keThailand pada abad ke-3 S.M. ketika Raja Asoka mengirim dua Orang Bikkhu kesana yang diterima oleh Suku Mon yang mendiami Burma atau Thailand. Sapai abad ke-7 M. Corak Agama Buddha yang berkembang di Thailand adalah Alitan Theravada, namu pada Abad ke-8 pengaruh Aliran Mahayana. Pada permulaan abad ke-13 terjadi penyebaran Agama Buddha kewilayah- wilayah Burma, Thailand, Kamboja dan Tibet. Sejak itu Agama Buddha sangat pesat perkembanganya dan diwariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya. 4. Agama Buddha di Indonesia Berdasarkan penemuan Erkeologi Agama Buddha masuk ke Indonesia pada abad ke-5 M. Dilaporkan bahwa Agama Buddha berkembang di Jawa dan Sumatra, mesti dikatakan dengan penuh penyelewengan. Keadaan Agama Buddha pada waktu itu di buat oleh I’tsing, pada T ahun 672 menetap selama enam Bulan di Sriwijaya guna mempelajari Bahasa Sanskerta sebelum Agama Nalada di India. Pada waktu yang hampir bersamaan dengan kemajuan Kerajaan Sriwijaya, Agama Buddha juga berkembang di Jawa Tengah di bawah kekuasaan Mataram Kuno yang diperintah oleh Wangsa syailendra. Disini Agama Hidup lebih Konpleks karena dua Agama di temukan secara berdampingan yaitu Hindu dan Buddha. Banyak pemberian Informasi mengenai Agama Buddha yaitu salah satunya Candi Borobudur yang didirikan pada masa Samaratungga (312-832 M). Untuk menghormati leluhur dan menandai pucaknya pemerintahanya sebagaiman diketahui dari prasasti Sri kahuluna. Sebagai halnya Agama Di Jawa Tengah, jawa Timur juga ada dua Agama yang Hidip berdampingan yaitu antara Agama Hindu dan Buddha. Keadaan Agama di Jawa Timur ini juga diketahuai dari Sumber- sumber berupa Naskah- naskah yang ditulis sekitar setengah Abad setelah Kartanegara Wafat, yaitu Kitab Negarakartagama, pararaton dan Kakawin Arjunawiwaha. Singkatnya, berdasarkan prasasti- prasasti yang ditemukan baik di jawa maupun Sumatra, dapat diketahui bahwa corak Keagamaan yang dianut pada waktu itu adalah Singkretisme antara Hindu dan Buddha yang mengambil bentu kepercayaan Siwa dan Buddha. Setelah berkembang berabad- abad di Nusantara, Agama Buddha mulai surut dari putaran Roda Sejarah Agama di Indonesia, sejalan dengan kemunduran Kerajaan Majapahit pada Tahun 1520 M. Dan mulai berkembangnya Agama Islam. Sejak Abad ke-16 itu, perkembangan Agama Buddha di Indonesia tidak dapat di ketahui secara pasti, tetapi pada Abad ke-20 Agama Buddha mulai bangkit lagi dipelopori oleh Pelajar asal Belanda, Cina dan Pribumi yang terhimpun dalam “ perkumpulan Teosofi Indonesia”. Puncaknya perkembangan agama Buddha yaitu pada tahun 1950 pada perayaan Waisak di Candi Borobudur pada Tahun 1959 yang mana merupakan tahun yang dijadikan sebagai Tolak titik kebangkitan agama Buddha lagi. Akan tetapi tidak lama dari pelaksanaan Waisak , pada Tahun 1963 terjadi perpecahan para Umat Buddha. Usaha menyatukan Umat buddha di Indonesia terus dilaksanakan melaluai berbagai pertemuan , yang membuahakan Kongres Umat Buddha Indonesia pada tangggal 7-8 Mei 1979 di Yogyakarta. Ketetapan yang cukup pentinag dalam Usaha menciptakan kerukuanan Intern umat Buddha Indonesia adalah pengukuhan keputusan Loka Karya Agama Buddha dengan Kepribadian Indonesia. 


C. AJARAN AGAMA BUDDHA 

a. Sumber Ajaran Agama Buddha Ajaran Buddha bersumber pada Kitab Tripitaka yang merupakan Kumpulan Khotbah, kerterangan, perumpamaan, dan percakapan yang pernah dilakukan oleh sang Buddha dengan para Siswa dan pengikitnya. Dengan demikian, isi kitab tidak semua dari kata- kata Buddha itu sendiri, melainkan juga dari komentar- komentar dari para pengikutnya. Dan dari para pengikutnya ini ajaranya dibagi tiga kelompok besar yaitu: 1. Viyana Pitaka Dalam Kitab ini memuat tentang Turan- aturan . yang berkenaan dengan Bikkhu dan Bikkhuni, dan terdiri atas Sutra Vibanga, Khandaka dan Parivara. Kitab Sutra Vibanga berisi tentang delapan jenis pelanggaran, diantaranya Empat darinya yaitu pelanggaran yang apa bila dilakukan oleh Bikkhu atau Bikkhuni maka Ia dapat di keluarkan dari Sangha. Kitab khandaka memuat peraturan yang berkenaan dengan Upacara kenabbisan Bikkhu. Dan adapun Kitab Paripara yaitu Kitab yang memuat, meringkas. Mengelompokan peraturan Viyana yang disusun dalam bentuk tanya jawab untuk dipergunakan dalam pengjaran dan ujian. 2. Kitab Sutara Pitaka Kitab ini berisikan keterangan- keterangan tentang cara Hidup yang berguna bagi para Bikkhu dan pengikutnya lain. Kitab ini berdiri dari lima Buku yaitu, Dighanikaya, Majjhimanikaya, Angutarani-kaya, dan Khuddakanikaya. 3. Kitab Abhidarma Kitab ini berisi uraian Filsafat Buddha Dharma yang disusun secara analitis dan mencangkup berbagai bidang seperti, Ilmu Jiwa, Logika, Etika dan Metafisika. Kitab ini terdiri dari 7 buah Buku yaitu, Dhammasangani, Vibhhanga, Dathukatha, Punggalapannatti, Kathavatthu, Yamaka, dan Pathana. Bedanya antara kitab Sutra dan Viyana yang mana memakai bahasa Naratif, sederhana, dan mudah mengerti umum, gaya Bahasa kitab abhidharma bersifat sangat teknis dan analitis. • BeberapaPokok Ajaran Agama Buddha Agama Buddha mempunyai Tiga kerangka dasar yaitu, Filsafat, Moral dan upacara keagamaan yang membedakan dari Agama- agama lain. Dari tiga kerangka dasar tersebut dilandaskan pada lima Ajaran pokok yaitu, Tri Ratna, yang mana terdiri dari Buddha, Dharma,dan Sangha; Catur Arya Satyani dan Hasta arya Marga; Hukum karma dan tunimbal lahir; talakana, atau tiga corak umum, terdiri atas Anitya, Anatman, dan Dukkha; dan Hukum Pratitya Samuppada atau Hukum sebab akibat yang saling bergantungan. Dari Ajaran kelima tersebut merupakan pengertian minimalyang terdapat dalam semua golongan dan Aliran Agama Buddha. Berdasarkan landasan yang lima tersebut adalah akan menguraikan akan ajaran –ajaran Agama Buddha tentang Ketuhanan, kosmologi, Manusia, Etika, Ritual keagamaan serta susunan Masyarakat Buddha dan hal- hal yang berkaitan denganya. a. Ajaran Tuhan Ajaran Agama Buddha bertitik tolak dari kenyataan yang dialami dengan Manusia dalam Hidupnya. Ajaran tidak memulai dari prinsip Transendent, yang mempersoalkan tentang Tuhan dan hubunganya dengan Alam Semesta dan segala isinya, melainkan dimulai dengan menjelaskan tentang Dukkha yang selalu menyertai Hidup Manusia dan cara membebaskan diri Dukkha tersebut. Dari proses sejarah ,dewasa ini ada dua hal apa yang disebut Agama Buddha, yaitu pemahaman Aliran Theravada yang bermuara pada pemikiran Staviravada, dan pemahaman Aliran Mahayana yang mana kelanjutan dari mahasanghika. Oleh karena itu , Tuhan selalu diungkap dalam Aspek- aspek Nafi, seperti tidak dilahirkan, tidak menderita, tidak menjelma, tidak tercipta dan sebagainya. Dasar dari pemahaman tentang Tuhan yang diungkapkan dalam aspek Na’if tersebut berasal dari sabda- sabda Buddha yang menggambarkan tentang sesuatu yang Mutlak yang mengatasi yang ada. “para Bikkhu, ada yang tidak dilahirkan, menjelma, tidak tercipta, yang mutlak. Para Bikkhu apa bila ada yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta yang Mutlak, maka tidak ada kemungkinanuntuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemuncul dari sebab yang lalu. Tetapi para Bikkhu, karena ada yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak menciptakan, maka adanyakemungkinan untuk bebas untuk lahir, penjelmaan, permunculan dari masa lalu.” Didalam memahami Tuhan ada Aliran tentang Tuhan,yang pertama yaitu Aliran theravada yang mengungkapkan bahwa Tuhan tidak mempunyai hubungan akibat dengan Alam Semesta ini, karena hubungan yang demikian bersifat Relatif. Niban mempunyai arti yang sangat Khusus untuk menggambarkan akhir proses yang terjadi dalam diri Manusia, yang berbeda dengan Konsep sorga maupun Neraka, ataupun arti yang lebih Identik dengan Islam, Kristen dan Hindu. Dalam Aliran Mahayana, Tuhan dipahami tidak jauh dari Agama- agama lain. Dan dala Ajaran Trikaya pertama kali dikemukakan oleh Asvagosha pada Abad pertama Masehi untuk menerangkan hierrarki para Buddha dengan Boddhisatwa. Aliran Staviravada memperkenalkan bahwa Buddha adalah Manusia yang telah mencapai pencerahan. Mahasanghika menganggapnya sebagai Mahluk yang yang luar biasa, sedangkan Sarvastivada memandangnya sebagai Mahluk yang suci. Namun mahayana memandang Buddha dengan beberapa aspek menurut Mazhab yaitu: a. Aspek inti, yang mencangkup semuanya, bersifat buanidan tidak dapa dibayangkan. b. Aspek kemampuan, yang tidak terbatas namun tidak bermanifestasi. c. Aspek manifestasi, yaitu keBuddhaan yang memanifestasikan diri pada tubuh Duniawi Sakyamuni Buddha dan Buddha Duniawi lainya. Ajaran tentang Buddha Primodial, hakekat dan inti kenyataan, sepertiyang tampak dalam Dramakaya, berhubungan erat dengan Doktin Adi Buddah atau Buddha yang bermulaan dan mengatasi, yang terdapat dalam Aliran Mahayana di Nepal dan Indonesia. Doktrin Adi Buddha ini dikenalkan kembali di Indonesia sekitar Tahun 1964 oleh Bikkhu Ashin Jinarakkhita dan dikuatkan oleh pengumuman Direktur Jendela Bmbingan Masyarakat Hindu dan Buddha Departeman Agama RI pada Tahun 1973. Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa Doktrin Adi Buddha dalam Aliran Mahayana merupakan Doktrin yang berusaha mempersionafikasi konsep Buddhaan sebagai Tuhan atau persembaha tertinggi. b. Ajaran Buddha, seluruh alam ini adalah ciptaan yang timbul dari sebab- sebab yang mendahuluinyaserta tidak kekal. Oleh karena itu ia disebut sankhata Dharma yang berarti ada, dan Sankhara yaitu saling bergantungan sesuatu yang timbul dari sebab yang mendahului. Dalam Visudha Maga 2204, dan terbagi beberapa Golong- golongan yaitu: 1. Shankharaloka adalah alam mahluk yang tidak mempunyai kehendak seperti benda- benda mati, batu Emas, logam dan semua sumber alamiah yang perlukan Manusia. 2. Sattaloka adalah alam para Mahluk Hidup yang mempunyai kehendak, mulai dari Mahluk yang rendah hingga Mahluk Tertinggi, kelihatan atau tidak, seperti Syetan, Manusia, Dewa dan Brahma. 3. Rupaloka, atau alam bentuk, terdiri dari 16 alam Brahma yang bisa dicapai dengsn meheningkan cipta dalam samadi. 4. Arupaloka adalah alam tanpa bentuk bentuk yaitu alam dewa yang tidak berbadan, yang Hidup selesai tingkatan keempat dalam samadi. - Alam bukan persepsi dan bukan non persepsi - Alam mengetahui kekosongan - Alam kesadaran yang tidak terhingga - Alam ketidak- terhinggaan ruang 5. Okasaloka adalah alam- tempat c. Ajran tentang Manusia Manusia menurut ajaran Buddha adalah kumpulan dari kolompok energi fisik dan mental yang selalu dalam yang bergerak yang disebut pancakhanda atau lima kelompok yang gemar yaitu, Rupakhanda yang mana kelompok ini merupakan kegemaran dalam bentuk Wujud atau bentuk, sanakhandha (serakah), shankaharakhandha,dan Vinnakhandha. d. Ajaran tentang Etika Dalam ajaran Buddha, Hasan Arya Marga yang membicarakan masalah perbuatan Baik dan Buruk, benar dan salah, menepati kedudukan yang paling penting karena merupakan inti dari Ajaran Agama Buddha untuk membebaskan Manusia dari Dukkhadan mencapai Nirwana. e. Ajaran tentang Sangha Dalam naskah- naskah Buddha dijelaskan bahwa sangha adalah pasamuan dari mahluk- mahluk suci atau yang sering disebut Arya-punggala. Mereka adalah mahluk- mahluk suci yang mencapai buah kehidupan beragama yang ditandai oleh satu kesatuan dari pandangan yang bersih dan sila yang sempurna. f. Upacara Agama Buddha Didalam Buddha ada macam- macam upacara yang dilakukan Umat Buddha yang mana terkandung dalam prinsip- prinsip Penting yaitu, menghormati dan merenungkan sifat- sifat luhur triratna, memperkuat keyakinan, membina keyakinan Batin, mengulang Khotbah- khotbah sang Buddha, dan melakukan Anumodhana. 




 Agama Buddha adalah Agama yang di bawah oleh Siddharta Guatama yang man a di Agama Buddha dikenal Orang yang dapat Pencerahan dari Tuhan, dan Buddha itu bukan diambil dari diri, melainkan gelar yang di Hormati bagi Orang yang telah mendapat Spiritual tertentu, yang mana menurut Istilah Buddha itu telah mendapatkan Pencerahan tertinggi dan penerangan yang tinggi. Selain mendapat gelar Buddha juga mendapat gelar Sidharta yang artinya Orang yang telah menjadi sendiri tanpa Guru dan belajar sendiri. Dan juga terdapat beberapa sumber dari tiga buah yang dianggap penting yaitu: a. Nidha Katha yaitu, cerita pada permulaan yang mana terbagi menjadi beberapa : 1. Permulaan Hidup Buddha 2. Mulainya lahirnya Buddha 3. Mahavastu atau peristiwa- peristiwa Besar b. Lalita Vistara yaitu, cerita tentang permainan c. Buddhacaruta atau cerita tentang Buddha Adapun didalam Agama Buddha ajaran- ajaran pokok yaitu : 1. Tuhan 2. Kosmologi 3. Manusia 4. Etika 5. Ritual keagamaan serta susunan Masyarakat Buddha dan hal- hal yang berkaitan denganya. Dan ada juga mengenai perkembangan Agama Buddha yang berkembang di India yaitu ada beberapa Periode : a. Masa perkembangan Awal b. Masa kerajaan Asoka c. Kemunduran Agama Buddha di India Selain perkembngan di India juga ada ajaran Buddha yang terdapat diluar India yaitu sebagai berikut : a. Di Cina b. Di Jepang c. Thailand dan d. Di Indonesia SARAN Dari pemaparan yang ada di Makalah ini mungkin terlalu rancu maka kami dari kelompok sangat menyadari bahwasanya Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, kami dari kelompok Satu sangat mengharapkan Kritik dan saran Bapak Pengapuh mata kuliah Sejarah Agama- agama untuk memberikan masukan agar kami dari kelompok satu mengetahui kesalahan- kesalahan yang terdapat di Makalah ini. Dan juga dari teman- teman yang membaca Makalah kami kelompok satu mengharapkan adanya Saran dan Kritik yang dapat membangun dan memperbaiki makalah ini , karena kami sangat menyadari dimana dalam penulisan Makalah ini banyak terdapat kesalahan ataupun kekhilafan dalam pengetikan makalah ini. Kami dari kelompok satu berharap mudah- mudahan Makalah yang kami buat dapat bermanfaat dalam kehidupan kita sehari, setidaknya kita mengetahui tentang Agama yang lain selain Agama yang kita yakini, apa bila ada yang dapat diambil nilai positifnya ya kita ambil nilai Positifnya, apa lagi kita Kuliah di Jurusan Sosiologi Agama setidaknya kita Orang yang akan terjun langsung kelapangan dengan bermacam- macam Agama didinilah kita mengetau tentang Agama yang dianut dalam Masyarat kita dapat saling menghargai antara Agama yang satu dengan yangt lainya. Mudah –mudahan apa yang kita pelajari ini selalu dibawah Allah S.W.T. Amin. 

DAFTAR PUSTAKA
 Fajri, Rahmat dkk. 2012. Agama- agama Dunia. Jurusan PerbandingaAgama. Fakultas Ushuluddin Studi Agama dan Pemikiran Islam. Yogyakarta: Nauli, Andromeda. 2007. Kisah Sebuah Rakit Tua. Medan Sumatra: Taman Budi Cipta. Buddhadasa, Bhikkhu. 2008. Tanya Jawab antara Bhikku Buddhadasa t tentang Ajaran Buddha. Thailand: Yayasan Penerbit Karaniya. Okawa, Ryuho. 2004. Hakikat Ajaran Buddha.. Maguwoharjo Depok Sleman: Ar-ruzz Media Yogyakarta. Sutrisno, Mudji. 1993. Buddhisme. Deresan Yogyakarta: Kanisius.

Categories: