membangun semangat pluralisme untuk mewujudkan


MEMBANGUN SEMANGAT PLURALISME                  
  UNTUK MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN KESATUAN
Belakangan ini kehidupan kita sebagai bangsa tengah menghadapi tantangan besar .semboyan persatuan bangsa yaitu:”Bhineka Tunggal Ika”tengah di perhadapakan dengan gejolak sosial berbau sara.nyaris bangsa ini kini tidak aman dan harmonis lagi. Berbagai bentrokan masa, kasus korupsi sekakan menjadi menjadi tontonan rutin di media  masa .kerusuhan tawuran dan anarkisme  seakan menjadi menu berita hampir setiap harinya .lantas apa sesungguhnya yang melanda bangsa ini ,penyakit apa yang telah menyerang kepribadian bangsa ini.
Jika kita membuka sejenak lembaran perjuangan pendahulu kita,ketika mereka berjuang meraih dan menegakan kemerdekaan bangsa ini,pastilah kita akan tertunduk malu.bangsa indonesia telah berdiri atas perjuangan orang yang sejatinya berbeda.para pejuang itu tidaklah dari satu kelompok.para pahlawan itu tidaklah dari satu agama,mereka tidak dari satu golongan,ras dan suku.bahkan merekan justru memperjuangan,menegakan bangsa ini dari latar belakan yang berbeda-beda .perbedaan keyakinan perbedaan ras,dan suku tidak pernah mereka mencurigai ,apalagi saling menyerang.sebaliknya demi berdirinya bangsa ini mereka sanggup melepaskan kepentingan kelompoknya,mereka sanggup melepaskan atribut golonganya,mereka bersatu menegakan negara ini.
Kalau kita berfikir,kata kunci yang telah di raih para pendahulu kita tadi adalah mereka siap dengan berbagai perbedaan yang ada.mereka dewasa melihat realitas kehidupan bangsa ini yang memang pluralistik, dan dari situlah semangat kebersamaan dan persatuan itu bersemai. Sekarang persatuan kesatuan bangsa ini hampir nyaris terancam .tindakan kekerasan seakan menjadi solusi yang selalu di tempuh dalam memecahkan berbagai persoalan.padahal islam sejak dari namanya sampai pada konsepsi”.a selalu menyerukan perdamaian dan persatuan berdasarkan semangat kemanusiaan
Islam tidak pernah menapikan realitas keberagaman yang ada.bahwa manusia di ciptakan dengan aneka perbedaan,bahwa manusia memiliki latar belakang, ras ,suku yang sudah di rencanakan tuhan .dalam islam sendiri sebagaimana di tegaskan  Nabi SAW bahwa perbedaan di antara umatku adalah rahmah. Hanya saja kita harus akui perbedaan yang terjadi di tengah-tengah umat islam justru tidak jarang berahir dengan tindakan tindakan yang tak bertanggung jawab ,mereka mengkafirkan sesamanya perbedaan selalu di pandang dengan kacamata bidah samapai pada ahirnya  antara satu kelompok dengan kelompok yang lain kehilangan sikap saling menghargai .setiap kelompok paling benar ,paling suci,paling berhak, dengan surga tuhan,inilah penyakit yang kemudian populer .budaya seperti ini hanya memandang sesamanya sebelah mata ,di mana kebenaran seakan menjadi hak pribadi,dengan cara pandangan yang demikian seorang tidak lagi menghormti perbedaan seseorang tidak lagi dewasa melihat fakta empiris realitas kehidupan.
Harus kita akui ,pluralisme pada kenyataanya sering di pandang berbahaya,sebagian orang menganggapnya sebagai konsepsi yang dapat membahayakan akidah,tetapi perlu di tegaskan bahwasanya yang di maksud pluralisme dalam konteks ini adalah semangat menghargai keberagaman ,bahwa selain kita ada orang lain selain ada suku kita ada suku lain,bahwa ada keyakinan kita ada keyakinan yang lain dan terhadap itu semua kita di wajibkan untuk saling menghargai ,menghormati dan tidak memandang sinis perbedaan yang ada di dalamnya. Allah SWT telah  menciptakan alam ini  dalam bentuk dan wujud yang sangat beragam ,tetapi alam ini justru exsis samapi saat ini karena di topang oleh wujud dan fungsi yang berbeda-beda itu.ada langit ada bumi,ada matahari ada angin ,ada air ada gunung ada api ini adalah subsistem yang di desain tuhan untuk setabilitas alam ,tanpa kita bayangi hidup tanpa udara ,hidup tanpa matahari,hidup tanpa air ,tidak usah terlalu jauh cobalah lihat gabungan di sekeliling kita ini, bagaimana bentuknya kalau bangunan ini hanyalah dari susunan batu bata sja ,atau pasir saja atau genteng saja tentu tidak akan berdiri kukuh,karena itu perbedaan sejatinya untuk saling memperkukuh atau saling melengkapi.sekiranya Allah berkehendak menciptakan manusia menjadi satu umat saja why not??? Tetapi Allah tidak memilih itu dan Allah justru memilih keberagaman dengan keberagaman itulah manusia dapat berkopetisi  untuk menjadi umat terbaik .
By: gery upien

Categories: