Kekuasaan adalah lahan untuk melahirkan capital yang subur, maka
dari itu banyak kalangan orang yang menaruh hati untuk menjadi pemimpin, baik
pemimpin desa, kecamatan, kabupaten, profinsi maupun negara. Ironisnya orang –
orang yang meminang kekuasaan itu bertekat untuk menjadi seorang pemimpin’
dengan berbagai cara apapun baik dari hal-hal yang logis maupun non logis ,
dalam era sekarang ini, calon pemimpin mengunakan berbagai kendaraan seperti
AGAMA, KAPITAL,maupun POPULARITASNYA.
nah dalam relasi kuasaan ini mengunakan kendaraan agama ini, sangat
menjanjikan bagi partai-partai yang bersimbol AGAMA, karena apa dimensi agama
sebagai alat yang sangat menghipnotis antara kekuasaan maupun dengan ajaran
agama sehingga agama itu sebagai alat yang utama untuk berkampanye.
KAPITAL adalah modal untuk menopang kekuasaan bagi
kalangan-kalangan tertentu untuk mengambil suara bagi masyarakat untuk mencapai
suatu kepemimpinan, akan tetapi hanya mengandalkan capital saja sangat kurang,
untuk menjadi seorang pemimpin’ karena apa? Karena kepemimpinan ini harus mampu
kapasitasnya berfikir mempunyai pengetahuan yang sangat luas dalam semua
bidang, seperti bidang ekonomi, hukum, sosial, budaya, kenegaaan maupun yang
lainya, nah melihat seorang pemimpin yang mau kita jadikan harus mempunyai
keritirian seperti itu, dalam hal yang lainya kita juga menetapkan ke posisi
yang netral, tidak boleh pro maupun yang kontra apa bila mempunyai suatu motif
maupun kepentingan.
Yang terahir yakni, POPULARITAS, dalam hal kekuasaan ini tolak ukur
calon pemimpin ini tidak bisa kita melihat dengan popularitas saja akan tetapi
mampu ngak dia memayungi semua kalangan baik kalangan yang bawah, menengah
maupun sudah mandiri dan konsekuen tidak ? apablila mampu silahkan di pertimbangkan dengan orang yang
lebih mampu, dan tidak mampuhkah harus jadikan yang lainya yang sekiranya dia mampu
akan hal menjadi pemimpin, salam perubahan untuk INDONESIA…..!!!
Categories:
POLITIK