SAREKAT
ISLAM
Tugas ini disusun Guna Memenuhi Mata
Kuliah Aliran dan Gerakan Moderen dalam Islam
Dosen pengampu : Nafilah Abdullah
Di susun oleh:
Nur Arifin (12540058 )
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN
ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Marilah kita panjatkan puji syukur alhamdulilah bahwasannya
atas ramah Allah SWT sehingga penulis senantiasa bisa menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu dan alhamdulillah bisa berjalan dengan lancar.
Semoga makalah ini bermanfaat
baik bagi penulis maupun pembaca.Makalah ini walaupun ringkas tetapi mengandung
ajaran yang mendasar dan memberi gambaran yang luas tentang masalah yang di
baca dari buku dan di lihat sendiri kedalam realitasnya yaitu tentang SAREKAT
ISLAM . penulis mengakui bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan – kekurangan, sekalipun belum sempurna, mudah-mudahan dapat mempermudah
membaca ataupun menjawab suatu pertanyaan yang
ada di dalam masyarakat dalam
memahami isi makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
BAB I
LATAR BELAKANG
Mengingat perjalanan atau sejarah mengenai berpolitikan indonesia Dalam
menjawab suatu pertanyaan mengenai partai-partai dalam negara indonesia yang
mana suatu partai tersebut berikut andil untuk memperjuangkan Indonesia
terlepas dari cengkraman penjajah, untuk itu sangatlah penting untuk meluapkan
atau menguri uri sesuatu yang sangat penting yaitu suatu prasasti perjuangan-perjuangan yang di lakukan oleh
kalangan kalangan politik pada masa Indonesia masih terpuruk oleh
tercengkeraman penjajah, sehingga bisa membuahkan hasil untuk mewujudkan
cita-cita yang sama yaitu Indonesia merdeka.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa latar belakang organisasi tersebut di dirikan ?
2.
Bagaimana sumbangsi pada organisasi tersebut terhadap masyarakat
Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
Salah
satu organisasi pergerakan nasional yang memiliki andil yang sangat besar dalam
kebangkitan nasional adalah Serikat Dagang Islam. Organisasi
ini merupakan organisasi yang terdiri dari pedagang-pedagang Islam. Pendirinya
merupakan salah seorang pedagang terkenal batik di kota Solo, Haji Samanhudi,
pada tahun 1911, Pada awalnya, organisasi ini didirikan untuk
menampung seluruh pedagang batik yang pada saat itu sedang mengalami gencaran
perdagangan barang-barang dari cina. Mereka bersama-sama melakukan kerjasama
diantara para pedagang batik agar dapat menembus pasar kain yang saat itu di
dominasi oleh kain-kain cina yang memiliki kualitas bagus dan murah.
Kerjasama
di antara anggota Serikat Dagang Islam atau SDI ternyata membuahkan hasil yang
sangat bagus. Tidak hanya kerjasama perdagangan yang sangat menjunjung tinggi
ekonomi kerakyatan, pada perkembangannya SDI bertransformasi menjadi sebuah organisasi
kekeluargaan berbasis keagamaan, organisasi sosial yang menjunjung
kesejahteraan rakyat, dan pada akhirnya menjadi sebuah organisasi politik yang
sangat vokal dalam menyuarakan aspirasi rakyat.
Satu
tahun setelah SDI berdiri, tepatnya pada 11 November 1912,
organisasi ini berubah namanya menjadi Sarekat Islam atau SI. Transformasi SI
tidak lepas dengan kemunculan sosok pemimpin baru di dalam internal organisasi.
Haji Oemar Said Tjokroaminoto yang kemudian menjadi pemimpin dari SI, melakukan
serangkaian perubahan yang membuat organisasi ini menjadi sebuah organisasi
yang besar. Penghapusan kata “dagang” pada SDI menjadi SI memiliki makna bahwa
organisasi ini tidak hanya menghimpun kalangan pedagang, tetapi juga golongan
lain tanpa menghilangkan dasar organisasi yang bernapaskan agama. Hasilnya,
organisasi ini berhasil menghimpun banyak anggota. Para anggota dari SI
tersebar hampir di seluruh daerah di Indonesia. Bahkan, jumlah anggota SI pada
saat itu terbanyak dari perkumpulan atau organisasi lain. Bahkan dari segi
keragaman daerah, SI menempati di urutan pertama. Meskipun, dapat disayangkan
bahwa SI menerima anggotanya hanya dari kalangan Islam.
Keberadaan
Serikat Islam sebagai sebuah organisasi besar menjadi sebuah bumerang bagi
pemerintah Hindia-Belanda. Di sisi lain, SI mendapatkan sebuah dukungan besar
dari rakyat Indonesia sebagai icon perlawanan rakyat
Indonesia, bersanding dengan perkumpulan atau organisasi lain pada waktu itu.
SI dan organisasi lainnya bagaikan api yang mengobarkan semangat rakyat
Indonesia untuk menatap masa depan kemerdekaan Indonesia.
Pemerintah
Hindia-Belanda merasa terkecam dengan keberadaan Serikat Islam. Kemudian mereka
melakukan serangkaian strategi untuk melemahkan organisasi ini. Bagaimanapun,
organisasi ini sangat berbahaya bagi pemerintah Hindia-Belanda. Keberadaannya
yang terus berkembang dianggap akan memberikan pengaruh kepada rakyat
Indonesia, yaitu pemberontakan untuk mendapatkan kemerdekaan dan terusirnya
para penjajah Belanda dari negeri ini. Politik adu domba yang dilakukan oleh
pemerintah Hindia-Belanda untuk mengatasi Serikat Islam kemudian akhirnya
berhasil. Sarikat Islam mengalami permasalahan internal yang sangat berat,
sehingga menjadikan organisasi ini menjadi terpecah-belah. Hal ini dikarenakan
para pemerintah Hindia-Belanda telah menyusupkan beberapa orang yang
menyebabkan banyaknya pemahaman yang berbeda di antara para pemimpin SI.
Puncak
keberhasilan politik adu domba yang dilakukan oleh Belanda kepada Serikat
Islam, menjadikan organisasi ini menjadi terpecah dalam beberapa kubu yang
memiliki paham yang berbeda-beda. Beberapa yang bertahan bersama Tjokroaminoto
dengan memegang paham Islam yang berorientasi kebangsaan mengatas namakan
kelompoknya menjadi SI golongan putih. Sedangkan, orang-orang yang dianggap
telah mengkhianati dengan membawa paham lain, yaitu paham komunis, membentuk
kelompok baru yang mengatas namakan kelompoknya menjadi SI golongan merah
dengan pimpinan Semaun dan Darsono.
Sampai
menjelang beberapa tahun sebelum kemerdekaan Indonesia, Serikat Islam yang pada
awalnya merupakan satu, telah terpecah lagi menjadi beberapa kelompok yang
memiliki pemahaman yang berbeda-beda. Tidak hanya SI golongan putih dan SI
golongan merah yang sudah terpecah sebelumnya, organisasi ini bertambah dan bertransformasi
menjadi beberapa partai:
- Partai Komunis Indonesia
dengan pahamnya komunis, merupakan gabungan dari Serikat Islam golongan merah
dan Serikat Rakyat.
- Parta Serikat Islam
Indonesia yang merupakan gabungan dari Partai Serikat Islam dan
Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia, di mana Partai Serikat
Islam merupakan perubahan dari Serikat Islam golongan Putih. Seiring
berjalannya waktu, PSII menjadi partai yang lebih kecil lagi, yaitu PSII, PSII
Kartosuwiryo, PSII Abikusno, dan Partai Islam Indonesia pimpinan dr.Sukiman.
Serikat
Dagang Islam yang dulunya merupakan sebuah organisasi dari kumpulan para
pedagang, berubah menjadi sebuah organisasi politik yang mengalami lika-liku
kehidupan politik sebelum kemerdekaan Indonesia. Keberadaanya patut mendapatkan
apresiasi. Sebagai sebuah organisasi berskala nasional, Serikat Dagang Islam
telah menjadi sebuah organisasi yang tidak hanya mementingkan kelompoknya
sendiri, tetapi mengabdi kepada rakyat Indonesia. Semua itu dilakukan agar
kesejahteraan dan kebebasan dari belenggu penjajahan dapat terlakasana. Selain
itu, organisasi ini telah menjadi salah satu organisasi pergerakan kebangkitan
nasional Indonesia. Kontribusi yang telah dilakukannya telah menggerkan hati
rakyat Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan. Tentunya, organisasi ini
tidak hanya berjalan sendiri, Serikat Dagang Islam berjalan bersama kelompok
pergerakan nasional lainnya untuk meweujudkan cita-cita yang sama, Indonesia
merdeka.
a)
Beberapa tujuan didirikan organisasi sarekat islam yaitu:
Ø Mengembangkan jiwa
pedagang.
Ø Mengalang persatuan umat
islam sehingga saling tolong menolong.
Ø Memajukan pengajaran
sehingga menjadikan naiknya derajad bumi putra
Ø Memberikan bantuan
terhadap sesama anggotanya.
b)
Latar belakang berdirinya organisasi sarekat islam yaitu:
Ø Perlawanan terhadap
pedagang perantara cina.
Ø Isarat pada uamat islam
bahwasanya sudah waktunya menunjukan kekuatan.
Ø Membuka atau melawan
semua penghinaan terhadap bumi putra
Tokoh-tokoh atau pengagas sarekat islam yaitu,
Cokroaminoto, Abdul Muiz, H. Agus Salim.
BAB III
KESIMPULANYA
Salah
satu organisasi pergerakan nasional yang memiliki andil yang sangat besar dalam
kebangkitan nasional adalah SDI (SAREKAT DAGANG ISALAM) bertransformasi menjadi SAREKAT ISLAM
sebuah organisasi kekeluargaan berbasis keagamaan, organisasi sosial yang
menjunjung kesejahteraan rakyat, dan pada akhirnya menjadi sebuah organisasi
politik yang sangat vokal dalam menyuarakan aspirasi rakyat.
DAFTAR
PUSTAKA
Noer, Deliar.1980.Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900-1942.Jakarta:LP3ES, Anggauta IKAPI.
Categories:
MAKALAH