Hadis Maudhu (Palsu)
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ulumul Hadis
Dosen pengampu : Saiffuddin Zuhri
Disusun Oleh:
Nur Arifin (12540058)
Syaiful Bahri (12540063)
Ruslan (10540066)
Andi Saputra (12540080 )
Syaiful Bahri (12540063)
Ruslan (10540066)
Andi Saputra (12540080 )
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN
STUDI AGAMA DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
PENDAHULUAN
Al- Quran sebgai sumber pokok islam
yang utama dan yang paling utama dan banyak yang mengandung ayat ayat yang
mujmal,mutlak dan am. Oleh karena itu kehadiran hadis itu di gunakan untuk
menjelaskan ayat al-Quran tersebut,tanpa adanya hadis umat islam tidah lah bisa atau sempurna untuk
menangkap atau merealisasikan juga menjelaskan hukum hukum yang ada di al quran
sehingga posisi hadis sangatlah penting dalam literatur sumber hukum islam .
Sungguh hadis mempunyai kedudukan
yang sangat besar, akan tetapi hadis beda dengan al-quran ,al-quran mulai di
bukukan pada masa abu bakar asiddiq ra. Dan hadis sendiri mulai di bukukan pada
masa khulafah umar bin abdul aziz.
Kesenjangan–kesenjangan antara waktu rasululloh meningal dengan waktu
pembukuan hadis hampir satu
abad,,sehingga bagi kalangan seseorang atau
kelompok tertentu untuk memulai aksinya untuk membuat hadis atau merekayasa
hadis hadis palsu yang di nisabtkan kepada nabi . pemalsuan atau merekayasa
hadis yang di nisbatkan oleh rasululloh dengan cara di buat - buat sehinga di
namakan hadis palsu atau hadis maudhu.
Sebenarnya hadis maudhu atau hadis
palsu sangat tidak layak di namakan hadis karena bukan perkataan ,perbuatan
ataupun yang lainya yang di sandarkan oleh nabi.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa definisi
hadis maudhu dan contohnya?
2.
Sebab-sebab pemalsuan ?
3.
Kaidah untuk mengetahui hadis maudhu?
4.
Upaya
penyelamatan hadis?
BAB I
A. Pengertian
hadis maudhu’
Al
–maudhu adalah isim maful dari kata
wa-dha-a ya dha-u, wadh-an yang artinya (meletakan atau menyimpan ) al–iftira wa al-ikhtilaq (mengada-mengada atau membuat-buat
).
Sedangkan
menurut istilah yaitu: hadis yang di sandarkan
kepada rasululloh saw, secara di buat-buat dan dusta ,padahal beliau tidak
mengatakan ,berbuat ataupun menetapkanya.
Jadi hadis
maudhu itu bukan hadis yang bersumber
dari rasululloh atau dengan kata
lain buakan hadis rasululloh ,akan tetapi suatu perkataan atau perbuatan orang
orang atau kelompok tertentu dengan suatu alasan kemudian di nisbatkan kepada
rasul.
Para ulama
berbeda pendapat tentang kapan mulai
pemalsuan hadis,berikut ini akan di kemukaan pendapat tentang hadis maudhu:
1.
Menurut
Ahmad amin ,bahwa hadis maudhu telah terjadi pada masa Rasululloh SAW, masih
hidup . alasan yang menjadi argumentasi adalah sabda rasululloh .
Yang artinya: Bagi siapa yang secara sengaja berdusta
kepadaku, maka hendaknya dia mengambil tempat neraka.
Bahwasanya dengan di keluarkanya sabda tersebut, rasululloh
saw mengira telah ada pihak–pihak yang ingin berbuat bohong kepada dirinya.
Oleh karena itu fatwa tersebut merupakan respon terhadap fenomena yang ada di
masa itu,yang berarti mengambaran bahwa kemungkinan besar pada zaman rasulullah
terjadi pemalsuan hadis .sehingga rasululloh mengancam terhadap semua orang
yang medeklarasikan atau mengembor-gemborkan hadis palsu maka dalam hadisny
akan di masukan di neraka.
2.
Shalah
al-din al-dlabi mengatakan bahwasanya masalah hadis berkembang dengan
masalah-masalah keduniaanya yang telah terjadi pada masa rasulullah .
3.
Menurut
jumhur al-muhadisin bahwa pemalsuan
hadis itu terjadi pada masa khulafah ali bin abi thalib, mereka beralasan
keadaan hadis pada zaman nabi hingga sebelum pertentangan antara ali dan
muawiyah bin abi sofyan masih terhindar dari adanya pemalsuan hadis.
B. Sebab sebab
pemalsuan hadis
1.
Usah
kaum zindik
Kaum zindik termasuk golongan yang sangat membenci islam,
baik islam sebagai agama atau sebagai dasar pemerintahan ,suku zindik ini tak
mungkin memalsukan alquran dan melampiaskan kebenciannya dengan memalsukan
hadis ,dengan tujuan hancur dari dalam.
Contoh hadis yang di buat oleh kaum zindik yang artinya:
“melihat wajah cantik termasuk ibadah”.
2.
Fanatik
terhadap bangsa ,suku, bahasa,pimpinan.
Golongan tertentu membuat hadis palsu karena di dorong oleh sikap ego dan fanatik hanya
karena ingin menonjolkan suku sendiri ,bangsa sendiri dll.
3.
Mempengaruhi
kaum awam dengan kisah dan nasihat.
Memang Dalam kelompok ini mereka memalsukan hadis ini guna
memperoleh simpatik dari pendengaranya. Hadis yang mereka katakan terlalu
berlebih-lebihan dan tidak masuk akal. Sebagai contoh yang artinya:
“barangsiapa mengucapkan kalimat alloh akan menciptakan seekor burung (sebagai
balasan dari tiap-tiap kalimat) yang
paruhnya terdiri dari enam dan bulunya dari marjan.
4.
Perselisihan
madzab dan ilmu kalam.
Munculnya hadis palsu dalam masalah fiqih dan ilmu kalam berasal
dari para pengikut madhab. Pada golongan ini berani memalsukan hadis karena di
dorong sifat fanatik dan ingin menguatkan madhabnya masing-masing.
Di antara hadis palsu tentang permasalahan ini yaitu:
·
Siapa
yang mengangkat kedua tanganya dalam solat maka salatnya tidak sah.
·
Bagi
seseorang junub wajib berkumur dan
menghisap air tiga kali.
5.
Mengbangkitkan
gairah beribadah ,tanpa mengerti apa yang di lakukan.
Seperti contoh:keutamaan wirid dengan bermaksud untuk
menghaluskan hati manusia.
C. Kaidah
–kaidah Untuk Mengetahui Hadis Palsu’
Ada beberapa patokan untuk mengetahui
atau mengidentifikasi hadis itu palsu maupun hadis itu soheh di antaranya
sebaigai berikut:
a)
Harus tau tentang sanadnya.
1)
Adanya
qorinah (dalil) yang menunjukan kebohongan ,seperti menurut pengakuanya ia
meriwayatkanya dari seorang syeikh,tapi ia belum pernah bertemu langsung dan sebagainya.
2)
Meriwayatkan
hadis sendirian,sementara diri rawi di kenal sebagai pembohong,sementara itu
tidak di temukan dalam riwayat lain, maka yang demikian seperti ini di tetapkan
sebagai hadis palsu.
b)
Tentang
matannya.
1)
Buruknya
redaksi hadis,padahal nabi itu sangat fasih,sopan santun,dan enak di rasakan
dalam bersabda jadi ketika ada hadis yang dalam redaksinya jelek itu maka di
namakan hadi palsu,kecuali ketika si perawi itu benar benar menjelaskan
bahwasanya hadis itu dari nabi dan mempunyai dalil yang kuat maka bukan hadis
palsu.
2)
Maknyanya
rusak.
Dalam masalah pemaknaanya rusak, yang di tekankan oleh ibnu
hajar menerangkan, bahwa kejelasan lafad ini di titik beratkan pada kerusakan
arti.
3)
Mantanya
bertentangan dengan akal dan kenyataan ,bertentangan dengan al-quran hadis yang
lebih kuat atau ijma.seperti contoh: umur dunia 7000 tahun,hadis ini
bertentangan dengan al-quran QS AL-Araf (7):187 yang intinya bahwa umur dunia
itu hanya alloh yang tau.
4)
Matanya
menyebutkan janji yang sangat besar,atas perbuatan yang kecil atau ancaman yang
sangat besar atau perkara yang kecil, seperti hadis yang mengatakan anak hasil
pezinaan tidak masuk surga hingga tujuh
keturunan, dalam hadis ini bertentangan dengan ayat al-quran surat al an’am
(6): 164 , yang menyatakan bahwa, tidaklah seorang (yang bersalah) memikul dosa
orang lain.
D. Upaya
penyelamatan hadis
Untuk masalah-masalah gencaranya
hadis palsu bahwasanya para ulama hadis menyusun atau meneliti hadis hadis dan
lebih rinci langkahnya sebagai berikut:
a.
Menelit
system penyandaran hadis. Para sahabat dan tabiin tidak sembarangan mengambil
hadis dari seorang,mereka meneliti
dengan proses penukukilan dan periwayaatan hadis.
b.
Memilih
perawi-perawi hadis yang terpercaya,
c.
Studi
keritik rawi ,yang di konsentransikan
pada kejujuran dan kebohonganya.
d.
Menyusun
kaidah-kaidah umum untuk meneliti hadis-hadis tersebut,semisal batasan hadis
shoheh,hasan dan doif.
E. Tokoh-Tokoh
Pencetus hadis palsu
a.
Abu
Ismah Nuh Ibn Maryam yang memalsukan hadis tentang keutamaan membaca surat surat tertentu di dalam
al-quran dan di nisbadkan kepada abbas.
b.
Umar
Ibn Subh Imran al-Taimi yang memalsukan khutbah nabi.
c.
Abd
al-Karim Ibn Abi al-Auja yang memalsukan
penghalalan yang haram dan
pengharaman yang halal.
Kesimpulan
v Hadis palsu adalah: hadis yang di sandarkan
kepada rasululloh saw, secara di buat-buat dan dusta, padahal beliau tidak
mengatakan, berbuat ataupun menetapkanya.
v Sebab pemalsuan hadis ada beberapa macam
seperti:
§ Fanatik terhadap bangsa ,suku,
bahasa,pimpinan.
§ Mempengaruhi kaum awam dengan kisah
dan nasihat.
§ Perselisihan madzab dan ilmu kalam.
v Untuk
mengetahui atau mengidentifikasi hadis itu palsu:
§
Harus
tau tentang sanadnya
§
Tentang
matannya
Daftar Pustaka:
Suparta, Munzier. 2011. Ilmu Hadis. Jakarta: Rajawali Pers.
Thahhan, Mahmud.2002. Ulumul Hadis. Yogyakarta: Titian llahi
Press.
Suryadilanga, Alfatih.2010. Ulumul Hadis. Yogyakarta: Teras
Categories:
MAKALAH